Merayu Tuhan dengan Memahami Bacaan Shalat

Iblis mengganggu orang yang shalat
Entah sejak kapan tepatnya pemikiran ini muncul, namun yang pasti disaat itu saya sedang mengalami masa-masa yang sulit. Shalat yang saya lakukan bukanlah seperti shalat yang seharusnya, hanya selesai dalam hitungan menit, sering lupa rakaat, serta sama sekali tak berniat berdzikir pada allah, hanya berdoa dan kemudian pergi untuk melakukan hal yang tidak penting.

Saat-saat itu ada saat dimana saya merenungi tentang bagaimana membuat shalat lebih khusyuk, serta tentang apa yang salah dalam diri saya. Ternyata memang banyak yang salah, salah satunya terkait tentang esensi shalat itu sendiri yang  pada intinya adalah memuji dan doa kepada tuhan. Coba saja anda tengok arti-arti setiap bacaan shalat.

Selama ini, saya shalat hanya untuk menggugurkan kewajiban. shalat lima kali dalam sehari namun tak memahami apa saja yang saya ucapkan dihadapan tuhan. Jika di analogi-kan, mungkin ini sama saja seperti saya mencoba untuk memuji seorang gadis dari jerman (atau negara mana pun) dengan membacakan selembar kertas berbahasa jerman yang saya peroleh dari seorang teman (dia yang menulisnya karena saya tidak bisa bahasa jerman), dan karena gadis ini selalu tahu, maka dia tahu bahwa saya tidak mengerti apa yang saya ucapkan.

Bagaimana perasaan gadis tersebut ?
Lalu bandingkan jika seandainya gadis itu tahu bahwa meskipun saya tidak mengerti bahasa jerman, saya benar-benar memahami apa yang saya ucapkan kepadanya.

Atau jika bukan tentang memuji seorang gadis. Saya memikirkan orang yang shalat (saya), namun tidak memahami apa yang diucapkan olehnya. Sama saja seperti seorang anak kecil yang dibayar oleh saudara atau bapaknya untuk mengucapkan kepada orang lain tentang hal hal yang diluar pemahamannya.

Atas beberapa pemikiran itulah, saya berpikir bahwa saya seharusnya tidak shalat seperti anak kecil. Seharusnya saya shalat seperti shalat dewasa, dimana saya memahami apa yang saya ucapkan disetiap shalat saya.

Alhamdulilah, setelah mencoba menghafalkan terjemahan bacaan-bacaan shalat, saya memahami ternyata bahwa ternyata di dalam shalat ada kalimat-kalimat pujian, pengabdian, serta doa-doa. Beberapa kalimat juga menjadi cermin diri, yang mampu membuat saya menangis dan senantiasa menyejajarkan tindakan saya dengan apa yang saya ucapkan dalam shalat.

Beberapa Kalimat di dalam Shalat Membuat Saya Menangis
Malu lah kita pada Allah dengan ucapan (bacaan) shalat kita, jika kita seandainya memiliki tindakan yang jauh berbeda dari yang kita ucapkan. Misalnya saja kalimat-kalimat berikut ini :
Bacaan Pada doa Iftitah
Pada doa iftitah terdapat sebuah kalimat yang selalu saya pertanyakan ketika saya mengucapkannya. Karena bagi saya kalimat tersebut bermakna sangat dalam.
Doa Iftitah
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Tuhan Semesta Alam.
Bacaan Pada Doa Alfatihah
Pada salah satu ayat di surat alfatihah, terdapat sebuah kalimat yang mengatakan bahwa hanya kepada allah lah saya menyembah serta hanya kepada allah lah saya meminta pertolongan.
Potongan surat alfatihah
Saya sendiri memang merasa hanya mminta tolong dan menyembah kepada allah. Tapi saya merasa selalu menangis ketika mengucapkan (mendalami) kalimat tersebut.

Penutup
Sehingga pada kesimpulannya, menurut saya pribadi. Menghapalkan bacaan shalat dan memaknai bacaan saat  shalat akan membuat saya jauh lebih khusuk. Sehingga beberapa hal, seperti lupa rakaat, terburu-buru, serta keengganan berdzikir menjadi terselesaikan.

0 Response to "Merayu Tuhan dengan Memahami Bacaan Shalat"

Post a Comment