Berkunjung ke Gua Jepang dan Goa Belanda di dago pakar, Bandung

Seperti yang sudah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, pada bulan april ini saya mengunjungi curug omas di kawasan wisata dago pakar, Bandung. Kunjungan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki, dimulai dari pintu masuk utama hingga curug omas. Dengan jarak tempuh sekitar 6 km atau sekitar 12 km untuk pulang pergi.

Dago pakar memiliki banyak objek wsiata untuk di kunjungi. Maka tidak heran, selama perjalanan menuju curug omas, banyak hal-hal menarik yang bisa kita jumpai di kawasan wisata Dago pakar. Salah satu hal yang menarik di dago pakar adalah Gua Jepang dan Goa Belanda. Kedua tempat ini akan kita jumpai selama perjalanan menuju curug omas. Gua Jepang berada di lokasi yang lebih dekat dengan pintu masuk (Baik Pintu 1 maupun 2) dengan jarak sekitar 600 m. Sementara Goa Belanda berada di lokasi yang lebih jauh dengan jarak sekitar 1 km dari pintu masuk.

Goa Belanda di dago pakar, Bandung
Goa Belanda di Dago pakar, bandung

Rute menuju dago pakar dan harga Tiket masuk
Bagi anda yang belum mengetahui lokasi dago pakar. Dago Pakar atau yang memiliki nama asli Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini berlokasi sekitar 2 km dari jalan Dago. Atau untuk lebih mudahnya, anda bisa menemukan lokasinya di google maps berikut ini : Maps menuju Dago Pakar

Peta Menuju Dago Pakar
Ketika saya mengunjungi kawasan wisata dago pakar, harga tiket masuk yang harus saya keluarkan untuk dua orang dengan satu sepeda motor adalah Rp 30.000. Biaya tersebut sebenarnya cukup aneh, sebab jika kita rinci, kita akan menemukan bahwa harga tiket masuk perorang adalah Rp 10.000, Asuransi perorang adalah Rp 2.000 serta tanda masuk sepeda motor adalah Rp 5.000. Sehingga jika dijumlahkan, untuk dua orang dan satu sepeda motor, kita seharusnya hanya membayar sebesar Rp 29.000. Selain keanehan tersebut, salah satu keanehan yang lain adalah tanda tiket masuk kendaraan bermotor (roda 2) ternyata bukanlah biaya parkir. Kita juga harus membayar parkir saat pulang dengan biaya tidak tentu. Namun untuk kasus saya di hari itu, saya hanya membayar sebesar Rp 2.000 untuk parkir sepeda motor.

Berkunjung ke Gua Jepang dan Goa Belanda di dago pakar, Bandung
Gua Jepang
Lokasi Gua Jepang berada cukup dekat dengan pintu masuk 1 ataupun 2. Jaraknya hanya sekitar 600 hingga 800 meter. Jika kita datang melalui pintu utama (pintu 1) dan sempat bermain-main di taman Djuanda, maka untuk mengunjungi gua jepang ini kita bisa menyusuri jalan raya beraspal dengan berjalan kaki. Kemudian turun ke jalan setapak dengan anak tangga. Kita akan tahu kapan kita harus turun sebab di lokasi tersebut ada papan petunjuk arah bertuliskan Gua Jepang, serta ada beberapa warung makanan di sekitar jalan setapak tersebut. Jika kita datang melalui gerbang 2, biasanya wisatawan akan mengikuti jalan lurus yang berbatu (bukan aspal). Hal yang mungkin harus diperhatikan adalah, posisi gua jepang berada di bawah jalan yang kita tapaki (tidak jauh dari Gerbang dua). Maka dari itu, kelak saat kita menemukan papan petunjuk, kita perlu berbalik arah mengikuti jalan setapak yang lain.

Gua Jepang di kawasan wisata di dago pakar, Bandung
Gua Jepang di kawasan Wisata Dago Pakar, Bandung
Gua Jepang dibangun ketika militer jepang menduduki bandung di tahun 1942-1945. Goa ini di bangun oleh para pekerja romusha atau rakyat Indonesia yang dipaksa untuk bekerja pada jepang. Goa ini digunakan sebagai barak militer, tempat penyimpanan amunisi, logistik, tempat perlindungan dan komunikasi radio pada masa perang. Gua jepang terbilang cukup kecil di bandingkan dengan Gua belanda. Panjang lorong Gua Jepang hanya sekitar 70 meter. Gua ini memiliki empat buah pintu masuk serta 2 buah lubang ventilasi Berikut ini adalah peta lorong Gua Jepang.

Peta Gua Jepang di kawasan wisata di dago pakar, Bandung
Peta Gua Jepang di kawasan dago Pakar, Bandung
Gua Jepang memiliki struktur dinding yang masih berupa bebatuan. Saat kita masuk ke Gua jepang, kita akan merasakan suasana yang sedikit dingin dan lembab. Gua ini tidak di lengkapi dengan penerangan dari listrik, oleh sebab itu, gua jepang ini cukup gelap. Jika kita datang ke Gua ini, sebaiknya kita membawa senter. Kita juga bisa menyewa senter pada warga yang menawarkan senter di depan pintu Gua. Harga sewa senter berada di harga Rp 3.000 hingga Rp 5.000. Selain itu, mereka juga biasanya menawarkan Guide. Kita bisa ditemani masuk kedalam gua dan tentunya dapat banyak cerita menarik tentang gua Jepang ini.

Goa Belanda

Gua Belanda berada pada jarak sekitar 1 km dari pintu masuk, atau sekitar 400 hingga 600 meter dari Gua Jepang. Jalan menuju Gua Belanda lebih mudah ditemukan daripada gua Jepang. Banyak wisatawan kebingungan menemukan jalan menuju Gua Jepang. Bahkan tidak jarang, mereka yang berniat mengunjungi Gua jepang terlebih dahulu, malah tiba-tiba sudah sampai di Gua Belanda. Sebab sangat mudahnya Gua belanda ini untuk dikunjungi.

Gua Goa Belanda di kawasan wisata dago Pakar Bandung
Gua Belanda di Kawasan Dago Pakar, Bandung
Gua Goa Belanda di kawasan wisata dago Pakar Bandung
Gua Belanda di kawasan Dago Pakar, Bandung
Gua Belanda di bangun pada masa kolonial belanda, yaitu sekitar tahun 1918. Gua ini pada awalnya digunakan untuk keperluan PLTA Bengkok. Namun pada perang dunia kedua, Gua ini digunakan untuk keperluan militer serta stasiun radio belanda. Gua Belanda lebih besar di bandingkan dengan Gua Jepang. Gua ini memiliki dua pintu masuk, yaitu pintu masuk utama dan jalur logistik. Selain itu ada juga jalur ventilasi dan pintu keluar yang sama lebarnya dengan pintu masuk utama. Gua ini memiliki 15 buah lorong, seperti yang bisa kita lihat pada peta Gua Belanda berikut ini.

Peta Gua Belanda dago Pakar bandung
Peta Gua Belanda  di kawasan Dago Pakar Bandung
Berbeda dengan Gua jepang yang memiliki dinding bebatuan. Goa Belanda memiliki dinding yang sudah diperkuat dengan Beton. Gua ini sedikit lebih terang di bandingkan dengan Gua jepang. Namun untuk mengunjungi Gua ini, sebaiknya kita tetap membawa senter.

Peninggalan Gua Jepang dan Goa Belanda
Ketika Gua jepang dan Goa Belanda di temukan. Terdapat beberapa peninggalan seperti amunisi, senjata, serta benda-benda lainnya. Peninggalan-peninggalan tersebut disimpan di museum Djuanda yang juga terletak di kawasan wisata dago pakar. Jika anda masih memiliki waktu luang,, silahkan anda kesana untuk melengkapi wisata sejarah anda di Gua Jepang dan Belanda.

0 Response to "Berkunjung ke Gua Jepang dan Goa Belanda di dago pakar, Bandung"

Post a Comment